Selasa, 10 Mei 2011

Pasar Potensial Ritel

Pasar Potensial Ritel

Ada delapan faktor utama yg perlu kita lihat dan pelajari dengan baik. Kita langsung pada potensi-potensi pasar yang harus kita perhatikan.
1.POPULATION CHARACTERISTICS
Populasi karakter ini adalah hal yang terpenting, yang harus dilihat sebagai langkah potensi pasar pertama. Lihat secara detail dari populasi yang ada di area tersebut, baik dalam jumlah perkembangan penduduk, fasilitas yang mendukung industri ritel itu, baik dalam industri sektor lain tapi yang mempunyai multiplier effect dengan usaha ritel kita, seperti industri jasa ataupun industri sosial faktor di daerah itu, seperti rumah sakit, sekolah dll.
2.BUYER BEHAVIOR CHARACTERISTICS
Hal lain yang sangat menjadikan sebuah potensi pasar dalam menganalisa pasar yang ada adalah langkah kita melihat dan mengenal kelakuan (behavior) karakter dari PEMBELI pasar tersebut.
Sebagai contoh, di salah satu daerah yg akan dibuka sebuah supermaket, kebiasaan dan karakteristik penduduk daerah tersebut dalam berbelanja adalah membawa anaknya, maka sudah jelas jika ingin membuka supermaket di sana, hal pertama yg menjadi acuan dari kebiasaan (behavior) pembeli/penduduk dengan berbelanja bersama anaknya adalah sebuah tempat di mana anak-anak mereka dapat bermain.
Maka jika kita membuka supermarket tanpa memperhatikan kebiasaan ini jangan heran kalau pengunjungnya sedikit meskipun harga jual kita sudah menarik/murah karena supermarket kita tidak ada hal yang membuat kebiasaan karakter mereka terpenuhi.
Kelihatannya simpel, tetapi banyak pelaku ritel tidak menyelidiki kebiasaan karakter pembeli dengan baik, sehingga potensi pasar yang ada tidak tergarap dengan penuh.
Data-dat kebiasaan karakter pembeli ini tidak bisa dilihat hanya dari data perkembangan penduduk tetapi bisa digali dari tim Sales Promotion Girl (SPG) yang sudah ada di daerah pasar tersebut dan sudah tahu kebiasaan karakter pembeli disana.
3.HOUSEHOLD INCOME
Kekuatan rata-rata pendapatan keluarga di daerah tersebut juga menjadikan apakah daerah tersebut pasar yg berpotensi untuk industri Ritel kita, karena jika pendapatan keluarga di daerah tersebut tidak terdistribusi dengan baik, maka pasarnya tidak stabil, dan juga peta potensi pasar kita tidak imbang.
Sebuah daerah dengan penghasilan tinggi secara pendapatan keluarga, tetapi tidak terdistribusi dengan baik, arti kata patron yang terjadi tidak merata akan membuat sebuah fenomena belanja yang berbeda jika pendapatan rata-rata keluarga di daerah tersebut sebanding semua atau equal.
4.HOUSEHOLD AGE PROFILE
Umur dan kategori dari keluaaga yang berdomisili disekitar potensi pasar yang akan kita bidik juga menjadi pengaruh yang besar. Sebuah potensi pasar di daerah yang berkembang populasi dengan penduduk dengan usia muda akan menjadikan potensi pasar dipengaruhi gaya hidupnya (lifestyle).
5.HOUSEHOLD COMPOSITION
Komposisi keluarga ini sangat berpengaruh dengan potensi pasar. Lihat jika disana keluarga muda dan berubah menjadi komposisi berkeluarga dan mempunyai anak, maka komposisi belanja mereka beralih dari konsumtif gaya hidup ke konsumtif kebutuhan keluarga, dan otomatis gaya pengeluaran belanja menjadi beda.
6.COMMUNITY LIFE CYCLE
pasar potensi yang sedang kontinyu bertumbuh karena ini yang sedang pesat-pesatnya dan secara tidak langsung memberikan kesempatanpotensi pasar yang baik dan bergairah untuk masa investasi mereka.
7.POPULATION DENSITY
Populasi kepadatan ini bisa dikonotasikan dengan jumlah orang per meter persegi dari potensi pasar yang ada karena ini menjadikan patron dari kekuatan pembeli yang ada.

Memulai Bisnis Ritel


Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
2. Membuat visi dan misi bisnis
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha
daripada risiko manajemen.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak
permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas,
kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik.
Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa
permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang
kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan
sangat
membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh
pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda.
Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua
orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik,
menjadi
tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses
Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan
memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan
mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri
kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses
yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda.
Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti
kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik
apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk
meningkat penjualan dan keuntungan usaha.

Eksistensi Bisnis Ritel

Keberadaan pasar modern memberikan banyak pilihan bagi konsumen dalam menentukan lokasi berbelanja. Apalagi belakangan ini jumlahnya juga semakin banyak. Namun, bagi pebisnis pasar tradisional, tentu memiliki arti lain. Ketatnya persaingan bisnis ritel mendorong para pengusaha untuk melakukan terobosan dalam strategi berdagang, baik menyangkut kemasan toko, pelayanan, hingga soal harga produk. Hal ini tentunya akan memberi keuntungan lain bagi para calon pembeli. Singkat kata,dalam urusan berbelanja,kondisi ini benar-benar memanjakan para konsumen.
Konsumen juga memegang kendali dalam menentukan hidup matinya sebuah toko modern, bahkan berpengaruh dalam pertumbuhan pasar modern. Bagi pebisnis ritel, karakter masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan usahanya. Executive Director dari Retail Measurement Services Nielsen,Teguh Yunanto menuturkan, peritel akan melihat populasi penduduk sebagai salah satu pertimbangan dalam membuka toko.
Namun, seiring perpindahan lokasi permukiman ke daerah pinggiran, toko cenderung tumbuh di daerah tersebut dan menurun di kota besar. Hasil Nielsen Retail Establishment Surveyyang dilakukan pada akhir 2010 secara keseluruhan memperlihatkan lanskap ritel Indonesia menurun 1,3% dilihat berdasarkan jumlah toko. Hingga akhir 2010, tercatat 2.524.111 toko tersebar di Indonesia terdiri atas pasar tradisional dan modern. Sebarannya 57% di Pulau Jawa, 22% di Sumatera, dan 21% sisanya di pulaupulau lain. Dari hasil survei tersebut yang cukup menarik adalah menyangkut persaingan antara pasar tradisional dengan modern.
Ritel modern mencakup hal yaitu pendekatan manajemen kategori dan manajemen rantai pasokan. Dalam konteks ini, manajemen kategori dapat dipahami sebagai suatu pendekatan cara penanganan barang pada tingkat kategori melalui klasifikasi yang terstruktur dan sistematis pada bauran produk
Sementara itu, paradigma baru dalam manajemen rantai pasokan barang menempatkan retailer dalam suatu titik/mata rantai dalam jalur distribusi/pasokan barang yang bersama-sama dengan pihak supplier menjadi bagian dari proses menyeluruh arus penyediaan barang dari hulu ke hilir. Paradigma baru ini menuntut adanya kesamaan persepsi antara supplier dengan retailer dalam memandang pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan akhir proses
Sumber : google.com

Senin, 28 Maret 2011

Sumber dan Produk lini

Tugas ke 2 Manajemen Ritel

1.Sumber dan produk Lini
Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Lini produk cenderung berkembang sepanjang waktu, saat perusahaan menyadari kebutuhan konsumen yang lain.
Sumber dan produk line sebagai pedoman umum bisa dikatakan, bahwa perusahaan besar sebaiknya mempunyai product line yang relatif lengkap. Sedang perusahaan sedang dan kecil, sebaiknya mempunyai suatu limited product line. Alasannya, seperti sudah diketahui, adalah sumber daya yang terbatas untuk perusahaan kecil. Dengan suatu limited product line, maka akan lebih terjadi konsentrasi/fokus sehingga peluang berhasil juga akan lebih tinggi.
Titik optimal itu terdiri dari berapa produk? Jawaban yang pasti dan eksakta tentu tidak ada, karena semua perusahaan punya karakteristik industri yang berbeda beda. Namun titik optimal itu terdiri dari 3-5 produk, atau belasan, atau mungkin bahkan puluhan, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu:
• Sumber daya keuangan perusahaan. Seberapa jauh kita bisa membiayai laju pertumbuhan
perusahaan kita sendiri.
• Tentu keadaan persaingan. Makin ketat persaingan, product line-nya harus makin terbatas.
• Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih differentiated (unik), atau
lebih baik.

2.Pemberdayaan Perdagangan Ritel
kekurangan pada bargaining power dalam menghadapi supplier-nya maka terdapat tantangan dalam persaingan global yang menuntut keberadaan UKMK dalam bidang Ritel yang sehat, berdaya saing, dan berkembang secara berkelanjutan (sustainable). Dipandang perlu pula adanya upaya-upaya serius untuk melindungi kehidupan berbisnis UKMK Bidang Ritel dari tantangan persaingan peritel global. Adalah merupakan suatu urgensi bagi peningkatan kapasitas UKMK menjadi tempat belanja alternatif (ritel modern) yang mampu bersaing dengan peritel dari jaringan konglomerasi dengan mengangkatnya dari kondisi marjinal akibat tekanan persaingan. Dengan kata lain, adalah saatnya untuk memulai gerakan pemberdayaan UKMK Bidang Ritel ini melalui sosialisasi praktek perdagangan ritel modern yang berkeadilan, dengan kepemilikan usaha yang diperluas, memiliki multi-peran sebagai Agen Pemberdayaan bagi Masyarakat Pebisnis Ritel dan Pemasoknya yang berskala UKMK disamping tujuannya mendapatkan keuntungan usaha, dan memiliki komitmen bagi pembelajaran masyarakat sehingga mampu membangkitkan jiwa kewirausahaan. Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern danpasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakanbagian dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelola oleh profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaan pasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatursistem bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistempengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengaturstandar pengelolaan bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwapemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.

3.Keunggulan Perdagangan Ritel
Ritel di Indonesia memang memberikan beberapa manfaat, namun keberadaannya juga menuai banyak persoalan. Pertama, keberadaan ritel modern terbukti mematikan warung-warung tradisional terutama terkait dengan trend pergeseran kebiasaan konsumen di atas. Data dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menunjukkan jumlah pedagang pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan dari 96.000 orang menjadi 76.000 pedagang. APPSI juga menyebutkan bahwa sekitar 400 toko di pasar tradisional tutup setiap tahunnya.
Selain itu, ritel modern juga tidak berkontribusi pada perkembangan, bahkan justru mematikan pemasok-pemasok kecil lokal, terutama UKM. Awalnya, pemerintah berharap UKM dapat memperoleh peran sebagai pemasok dalam ritel modern. Jumlah UKM yang menjadi pemasok ritel modern memang mencapai 67% dari total keseluruhan jumlah pemasok, namun produk yang disuplai oleh UKM hanyalah 10% dari total barang yang dijual di suatu ritel modern. Hal ini terjadi karena syarat perdagangan yang ditawarkan oleh ritel modern terlalu berat untuk dipenuhi UKM. Salah satu persyaratan yang sangat memberatkan UKM adalah listing fee.

4.Kebijakan harga dalam perdagangan ritel
Seiring dengan adanya beberapa indikator dalam pertumbuhan perdagangan pada tahun 2011 ini, maka, sebagai tindaklanjut dari tahun sebelumnya, tahun ini Kemendag menetapkan berbagai ke bijakan yang berpihak guna mendongkrak sektor perdagangan di dalam maupun di luar negeri menjadi lebih baik lagi. Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan, tahun ini Kemendag akan terus meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta untuk memperkuat perdagangan produk dalam negeri. “Saya yakin perdagangan produk dalam negeri positif pertumbuhannya,” tandas Mendag. Selama 2010 Kementerian Perdagangan telah mengenakan bea masuk antidumping terhadap tujuh produk impor yang dinilai diperdagangkan secara tidak adil. “Untuk mengamankan pasar dalam negeri, telah dikenakan tindakan antidumping terhadap tujuh produk impor,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu Selain itu, untuk mengamankan pasar dalam negeri, kemendag juga terus melakukan peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa. Kemendag akan terus melakukan pengawasan berkala terhadap perdagangan 15 komoditas dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan lima produk jasa di 15 daerah. “Kita juga akan terus me ngawasai secara ketat dalam pendistribusian gula, bahan berbahaya dan minuman beralkohol,” tandas Mendag.
Lebih lanjut, Kemendag bekerjasama dengan BPOM akan memastikan bahwa label berbahasa Indonesia untuk produk-produk pangan, kosmetik, dan produk-produk non pangan yang telah ditetapkan di lapangan harus dapat terpenuhi. “Semua itu kita lakukan sebagai upaya Kemendag dalam memberikan pelindungan terhadap konsumen. Dengan melakukan perlidungan ini, secara otomatis kita juga telah mengamankan pedagangan di dalam negeri. Sejumlah produk luar harus memenuhi syarat seperti syarat-syarat yang yang dipenuhi oleh produk di dalam negeri sebelum diperdagangkan,” jelas Mendag. Agaknya, dengan sejumlah kebijakan yang telah dilakukan oleh Kemendag tersebut, maka pada 2010, produk dalam negeri boleh dibilang masih mampu menguasai pasar di berbagai pusat perbelanjaan atau mal yang tersebar di Tanah Air. Penguasaan pangsa pasar produk dalam negeri tersebut di perkirakan hingga mencapai 80%.

Sumber : www.google.com

Senin, 21 Februari 2011

manajemen ritel

MANAJEMEN RITEL

Pengertian
Manajemen ritel adalah pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses perdagangan ritel,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen. Factor-faktor yang berpengaruh dalam bisnis retail adalah place, price, product, dan promotion yang dikenal sebagai 4P.
Industri Ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar Ritel yang kompetitif, pelaku Ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu & tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku Ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Dalam operasionalnya pelaku Ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk & jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis Ritel membutuhkan implementasi fungsi - fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Ritel dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis Ritelnya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya.
Ritel dibagi dalam beberapa klasifikasi, diantaranya :
1. Klasifikasi deskriptif
Pasar ritel dibagi menjadi 2 tipe yaitu berdasarkan :
a. tipe kepemilikan (type of ownership)
b. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)
2. Klasifikasi strategic
Pasar retel dibedakan berdasarkan strategi yang digunakan,yaitu :
a. margin/turnover strategy
b.retail price and service strategy
c. strategic group classification
d. gross margin – merchandise type classification
3. Klasifikasi tingkat pelayanan
Dibagi menjadi :
a. penjualan eceran swalayan
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri
Contoh : toko baju dipasar
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas
Contoh : toko elektronik
d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh
Contoh : toko perhiasan,butik
Oleh karena itu sebelum memulia bisnis ini hendaknya kita harus sudah memahaminya dengan benar untuk memperkecil resiko kerugian.


Trend Industri Ritel
Industri retail (ritel) berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari:
1). Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel.
2). meningkatnya konsentrasi industri.
3). Globalisasi
4). Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen.
Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah retail (ritel) yang berbeda. Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis retail menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada retail yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda.
Pada awalnya retail adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang berhasil disebuah negara telah berkembang secara global.
Beberapa konsep ritel dapat berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa berkembang biasanya tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing (competitive advantage) di negara tersebut.
STRATEGI PEMASARAN MANAJEMEN RITEL
1.Sasaran Pasar ( Target Market ), yaitu segmen – segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktifitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh Ritel
2. Format yang direncanakan akan digunakan utnuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format Ritel adalah gabungan Ritel didasarkan pada sifat atau cirri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan dan program promosi, design took, dan lokasi khusus.
3. Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Dengan demikian tiap Strategi ritel akan meliputi :
- Pemilihan segmen target pasar & penentuan format ritel
- Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi
Konsep Ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif & efisien. Ritel Yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaing. Tugas Utama dalam mengembangkan Bisnis Ritel adalah menetapkan sasaran pasar, Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar.
Hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam bisnis ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing :
1. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika mmeiliki konsumen yang loyal brarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada ritel – ritel pesaing
2. Program Loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam bisnis ritel, program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan / Customer Relationship Marketing ( CRM ) . Anggota – anggota program loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar, dari dari database dapat diketahui jenis – jenis barang apa yang dibelioleh konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku ritel dapat menyesuaikan berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan baik. Beberapa pelaku ritel yang telah mengunakan program ini seperti : Alfa dengan AFC ( Alfa Family Club ), Carrefour dengan Kartu Belanja ( KB ) Carrefour, Maatahari dengan MMC (Matahari Club Card ), dan masih banyak contoh lainnya.
3. Lokasi
Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan took Konsumen, Ini juga keunggunlan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya Starbucks , mereka menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi, Carrefour, mereka selalu menentukan lokasi yang selalu strategis. Pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan yaitu :
1. Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan ritel itu sendiri.
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis ritel dimasa yang akan dating, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari egi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa yang akan datan.
Penentuan lokasi dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun persaingan serta iklim politik . selain itu juga geografis sangat menentukan .
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
5. Sistem Distribusi & Informasi
Semua Ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen barang-barang dengan harga lebih baik dari pada pesaingnya atau memutuskan utnuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para pesaing denganmenawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.
6. Barang – barang yang Unik
Mengembangkan merek-merek berlabel ( juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh ritel dan hanya tersedia dari ritel tersebut.
7. Layanan Konsumen
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus merupakan asset strategis yang sangat berharga.

PROSES PERENCANAAN MANAJEMEN RITEL
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Perencanaan dibagi dalam 2 elemen penting diantaranya adalah
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategi adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini,perencanaan strategi merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Evolusi dari Manajemen Strategis

Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap I : Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian
operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan
anggaran sebagai instrumennya.

Tahap II : Forecast-based planning: mengupayakan system perencanaan
yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan,
dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang
lebih lama.

Tahap III : Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan
kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba
untuk berpikir strategis.

Tahap IV : Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua
sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan
membantuk menciptakan masa depan.

Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam prosesmanajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).

Business Strategic Planning:
 Misi unit usaha.
 Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
 Perumusan dan evaluasi program khusus.
 Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen
 Penganggaran tingkat unit usaha.
 Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.

Corporate Strategic Planning:
v Visi badan usaha.
v Postur strategis dan pedoman perencanaan
v Misi unit usaha.
v Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
v Perumusan strategi fungsional.
v Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
v Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
v Penganggaran tingkat unit usaha.
v Penganggaran tingkat fungsional.
v Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.

Sumber : google.com

Selasa, 18 Januari 2011

Hutang Luar Negeri dan Pembiayaan Pembangunan di Indonesia

HUTANG LUAR NEGERI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA


Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Modal Asing dalam pembnagunan dibagi menjadi 2, yaitu :

• Modal asing yang tidak dibayar kembali
• Modal asing yang harus dibayar kembali

Aliran Modal ke Sektor Pemerintah
• Pinjaman menurut jangka waktu
• Jangka pendek
• Jangka panjang
• Kredit IMF
• Menurut kreditur
• Sumber resmi
• Swasta
Aliran Modal ke Sektor Swasta
• Investasi langsung (PMA)
• Investasi Portfolio
• Pinjaman dari bank komersial (commercial bank lending)
• Kredit ekspor
Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Utang
• Motivasi Negara Donor
• Kepentingan ekonomi dan strategi
• Tanggung jawab moral
• Negara Pengutang
• Saving Investment GAP
• Foreign Exchange GAP
• Trade GAP
Sumber-sumber pembiayaan Indonesia
• Ekspor
• Bantuan Luar Negeri
• Investasi asing atau PMA
• Tabungan domestic

Fungsi Bantuan Luar Negeri Bagi Indonesia
Bantuan Luar negeri telah berfungsi sebagai berikut :
• Injeksi
Injeksi adalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan cara menutup
deficit APBN dan neraca pembayaran
• Infus
Infus adalah kebutuhan yang tidak dapat dihindari (adiktif)

masalah pengangguran

Masalah Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali atau seseorang yang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang ada .Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan maslah-masalah social lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis dan Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional
Pengangguran Friksional adalah pengganguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis anatara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. Badan Pusat satistik (BPS) DKI Jakarta mencatat hingga Agustus 2009 tingkat pengangguran terbuka di Ibu kota mencapai 569.340 orang atau 12,15 persen. Jumlah itu mengalami penurunan 0,01 persen dibanding TPT pada agustus 2008 yang mencapai 580.510 orang atau 12,16 persen. Penurunan itu hamper terjadi diseluruh wilayah DKI kecuali di Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Di Jakarta Timur jumlah pengangguran naik dari 166.370 orang pada 2008 menjadi 175.440 orang ditahun 2009. Sedangkan di Jakarta Pusat, jumlah TPT di tahun 2008 sebanyak 56.350 orang naik menjadi 59.540 orang pada tahun 2009. Sedangkan angka TPT di Kepulauan Seribu mengalami kenaikan dari 92 ribu orang di tahun 2008 menjadi 97 ribu orang di tahun ini. Sementara itu, daerah yang mengalami penurunan angka TPT yaitu Jakarta Selatan dari 133.070 pengangguran di tahun 2008 menjadi 127.680 orang pada tahun ini. Jakarta Barat, pada tahun 2008 angka TPT mencapai 114.210 orang, kini menurun menjadi 109.140 orang. Hal yang sama juga terjadi di Jakarta Utara. Angka TPT di tahun 2008 mencapai 109.600 orang, kini menurun menjadi 96.570 orang.
Kepala BPS DKI Jakarta, Agus Suherman, mengatakan kenaikan pengangguran terbesar terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Sedangkan penurunan TPT terbesar ada di wilayah Jakarta Selatan. Namun, jika ditotal pengangguran di DKI Jakarta mengalami penurunan. “Penurunannya sangat tipis sekali, hanya 0,01 persen,” kata Agus di Jakarta. Dia memaparkan dari total pengangguran di ibu kota, tingkat pendidikan yang paling banyak menyumbangkan angka pengangguran yaitu lulusan siswa menengah kejuruan (SMK) dan yang paling kecil lulusan Diploma I-III. Rinciannya, adalah TPT dari lulusan SMK sebanyak 156.390 orang, lulusan SMU sebanyak 146.198 orang, lulusan SMP 86.866 orang, lulusan SD sebanyak 75.203 orang, lulusan universitas (S1-S3) sebanyak 73.417 orang, dan lulusan diploma (DI-DIII) sebanyak 31.266 orang.

Kebijakan Perdagangan Internasional

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Rumitnya perdagangan internasional disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya.
3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb.
4. Sumber daya alam yang berbeda.
Kebijakan Perdagangan Internasional dibagi menjadi :
• Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan ini menghendaki perdagangan internasional berlangsung tanpa adanya hambatan apapun dari pemerintah, baik hambatan tariff maupun hambatan kuota.
• Kebijakan proteksi
Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar). Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut.
Ada banyak hambatan yang digunakan sebagai instrument kebijakan proteksionis. Hambatan itu bertujuan utnuk melindungi industri dalam negeri terhadap persaingan luar negeri.
Bentuk hambatan proteksionis dalam perdagangan luar negeri tersebut, yaitu:
1. Tarif
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor. Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER adalah kesepakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya ke negara pengimpor.
Tujuan dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat memperoleh harga yang lebih tinggi. Kuota produksi bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor. Dengan demikian, diharapkan harga di pasaran dunia dapat ditingkatkan.
Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri.
Dampak kebijakan kuota bagi negara importir.
a. Harga barang melambung tinggi,
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang,
c. Meningktanya produksi di dalam negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir.
a. Harga barang turun,
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah,
c. Produksi di dalam negeri berkurang.
3. Dumping dan Diskriminasi harga
Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.
Kebijakan ini hanya berlaku sementara, haraga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.
4. Subsidi
Kebijakan subsidi biasanya diberika untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.
5. Larangan impor
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi.

Perusahaan multinasional dan lingkungan internasional

Perusahaan Multinasional dan Lingkungan Internasional

Perdagangan bebas ini diperkenalkan oleh Yacob Finer tahun 1892 – 1970. Tujuan perdagangan bebas dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan dalam ekonomi. Perdagangan bebas adalah suatu Negara atau lebih yang terdiri dari beberapa Negara yang melaksanakan perdagangan secara bebas, dan menghilangkan hambatan – hambatan tarif umum dalam perdagangan bebas tersebut. Negara yang ikut serta dalam gabungan regional adalah EETA (tingkatan eropa ekonomi trade area), EEC(Eropa ekonomi community), AFTA(asian free tread area), NAFTA (no America free trade area).
TEORI PENANAMAN MODAL ASING
Pemahaman teori penanaman modal asing didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan asing (MNCs) yang beroperasi pada suatu negara dihadapkan pada tambahan biaya yang tidak dihadapi oleh perusahaan domestik. Hymer (1966) dan Kindleberger (1969) menjelaskan bahwa perusahaan MNCs memiliki keunggulan teknologi dan deferensiasi produk, sehingga memungkinkan perusahaan untuk beroperasi pada pasar persaingan monopolistik. Teori siklus produk yang dikembangkan oleh Veron (1966) mengungkapkan bahwa produk baru yang diproduksi di USA didasari oleh ciri khusus pada perekonomian USA, misalnya pendapatan per kapita yang tinggi. Penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment-FDI) didefinisikan sebagai suatu bentuk perusahaan disuatu negara dalam membuat investasi fisik kedalam bangunan pabrik di Negara lain. Lebih spesifik, Penanaman modal asing langsung adalah mekanisme tata kelola perusahaan lintas batas melalui dimana suatu perusahaan memperoleh aset produktif dinegara lain. Definisi ini dapat diperluas termasuk investasi untuk akuisisi kepentingan dalam operasi perusahaan diluar dari ekonomi investor.





MEMASUKI PASAR INTERNATIONAL

• Secara lisensi
Perusahaan mengijinkan perusahaan lain untuk membuat dan menjual produknya
Perusahaan pemberi lisensi memperoleh royalty untuk setiap unit yang diproduksi dan dijual Penerima Lisensi menanggung risiko investasi manufaktur Cara dengan risiko terkecil untuk masuk ke pasar luar negeri
Pemberi lisensi kehilangan kontrol terhadap kualitas dan distribusi produk Potensi keuntungan yang relatif rendah Risiko yang signifikan adalah jika penerima lisensi mempelajari teknologinya dan bersaing ketika lisensi telah habis masa berlakunya
• Secara Aliansi strattegik
Memungkinkan perusahaan untuk berbagi risiko dan sumber daya untuk ekspansi ke usaha internasional Sebagian besar joint ventures (JVs) melibatkanperusahaan asing dengan produk atau teknologi baru dan perusahaan lokal yang memiliki akses distribusi atau pengetahuan tentang kebiasaan, norma atau politik lokal Bisa mengalami kesulitan dalam menyatukan budaya yang berbeda Bisa tidak paham maksud stratejik rekan kerja atau mengalami tujuan yang berbeda
• Secara Akuisi
Memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi internasional dengan cara yang tercepat Bisa sangat mahal Persyaratan hukum dan peraturan bisa menimbulkan halangan untuk kepemilikan asing Biasanya membutuhkan negosiasi yang kompleks dan mahal Potensi perbedaan budaya korporat.

PILIHAN ATAS EKSPOR PENANAMAN MODAL ASING ATAU LISENSI
Investor langsung mungkin secara individual, perusahaan gabungan atau terpisah, perusahaan swasta atau publik, pemerintah, individu-individu yang tergabung dalam suatu kelompok atau yang mempunyai perusahaan investasi langsung, operasi dalam Negara lain pada Negara dimana investor langsung berada. Menurut sejarahnya, Penanaman modal asing langsung adalah pengukuran dari kepemilikan asing dari aset produktif seperti pabrik, tambang, dan tanah. Peningkatan investasi asing dapat digunakan sebagai pengukuran pertumbuhan globalisasi ekonomi. FDI, ekspor, dan lisensi dalam keberadaannya mempunyai posisi sebagai tiga alternatif cara bisnis kita menggapai pasar luar negeri. Sepintas dipersepsikan FDI berbiaya tinggi dan penuh risiko daripada melakukan lisensi atau ekspor. FDI dipilih dalam kondisi profitabilitas melebihi ekspor maupun lisensi. Ini berarti, biaya transportasi dan hambatan-hambatan perdagangan ekspor tidak menarik, kita ingin mempertahankan pengendalian dan keterampilan teknologi, operasionalisasi, strategi bisnis, dan atau kemampuan bisnis tidak cocok dengan lisensi.
Tipe-tipe dari penanam modal asing langsung
Penanam modal asing langsung dapat diklasifikasi dalam berbagai sektor ekonomi dan menjadi salah satu dibawah ini:
• Individu-individu yang berkelompok
• Entitas gabungan atau terpisah
• Perusahaan-perusahaan yang berkelompok
• Perusahaan publik atau perusahaan swasta
• individu
Metode-metode Penanaman modal asing langsung
• Dengan menggabungkan dengan pemilikan pada perusahaan tambahan atau perusahaan lainnya.
• Dengan mengakuisisi saham dalam perusahaan asosiasi.
• Melalui merger atau akuisisi dari perusahaan yang tidak saling berhubungan
• Partisipasi dalam ekuitas joint venture dengan investor atau perusahaan lainnya Insentif Penanaman modal asing langsung dapat mengambil bentuk-bentuk sebagai berikut
• Mengurangi pajak badan dan tingkat pajak penghasilan
•Subsidi keuangan untuk investasi
• Pinjaman lunak atau jaminan pinjaman

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.


Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut terkadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.

PERIKLANAN

PERIKLANAN


Periklanan didefinisikan sebagai bentuk dari komunikasi bukan pribadi yang dibayar dimana sponsor atau perusahaan diidentifikasi.Ini merupakan bentuk popular dari promosi, khususnya bagi produk kemasan konsumen dan jasa.
Pengeluaran periklanan berbeda tergantung industrinya. Sebagai contoh, untuk industri permainan dan mainan memiliki satu dari ratio tertinggi dari harga periklanannya daripada penjualannya.Pabrikan produk konsumen lainnya yang membelanjakan dana begitu banyak pada iklan sehubungan dengan total penjualan termasuk penerbit buku, pabrikan produk gula dan permen, pembuat jam, pabrikan parfum dan kosmetik,dan pembuat detergen.

Periklanan dan Pangsa Pasar
Merek baru dengan pangsa pasar yang kecil cenderung secara proposional menghabiskan lebih banyak untuk periklanan dan promosi penjualan dibandingkan dengan pangsa pasar yang besar, khususnya karna 2 alasan, yaitu :
Pertama, melebihi tingkat tertentu dari pengeluaran periklanan dan promosi penjualan. Menurunkan pengeluaran tingkat pengembalian (deminishing return). Fenomena ini disebut Fungsi Respons Iklan (Advertising response Function).
Alasan kedua dimana merk Baru cenderung memerlukan penegeluaran untuk iklan dan promosi penjualan yang lebih tinggi adalah tingkat tertentu yang minimum dari eksposur diperlukan untuk dapat mempengaruhi kebiasaan membeli yang dapat diukur.

Periklanan dan Konsumen
Periklanan mempengaruhi kehidupan sehari-hari setiap orang dan mempengaruhi banyak pembelian. Konsumen beralih kepada iklan untuk mendapatkan sejumlah informasi dan juga nilai hiburannya.Iklan mempengaruhi program televisi yang ditonton orang, isi koran yang mereka baca, para politisi yang mereka pilih, obat yang mereka gunakan dan mainan anak-anak yang anak mereka mainkan.
Meskipun perikalanan tidak dapat merubah nilai dan sikap konsumen yang telah berakar dalam,periklanan mungkin berhasil dalam merubah sikap negatif seseorang terhadap sebuah produk menjadi positif.

Periklanan dan Loyalitas Merek
Konsumen dengan tingkat loyalitas merek yang tinggi paling kurang terpengaruh terhadap periklanan untuk produk dan jasa yang bersaing.
Periklanan juga mendorong sikap positif terhadap merek, ketika konsumen memiliki kerangka acuan yang netral baik terhadap suatu produk atau merek. Mereka sering kali secara positif dipengaruhi oleh iklan tersebut. Ketika konsumen telah sangat loyal terhadap suatu merek, mereka membeli produk lebih banyak saat iklan dan promosi untuk merek tersebut meningkat.

Periklanan dan Atribut Produk
Periklanan dapat mempengaruhi cara konsumen memperingkat atribut suatu merek separti, warna, selera, bau, dan tekstur. Misalnya, pada masa yang lalu seorang pembeli mungkin memilih suatu merek daging untuk acara makan siang yang didasarkan pada selera dan jenis potongan yang tersedia. Akan tetapi, periklanan mungkin mempengaruhi dimana pelanggan akan memilih daging makan siang tersebut atas dasar atribut lainnya, seperti kandungan kalori dan kandungan lemak.

Jenis Utama Periklanan.
Sasaran promosi perusahaan adalah menentukan jenis iklan yang digunakan.Jika tujuan rencana promosi adalah membangun citra perusahaan atau industri, Periklanan kelembagaan (institutional advertising) mungkin digunakan dan sebaliknya jika pengiklan ingin meningkatkan penjualan produk dan jasa tertentu maka yang digunakan adalah periklanan produk.

1. Periklanan Institusi/Periklanan sokongan, biasanya digunakan untuk melindung terhadap sikap negative konsumen dan meningkatkan kredibilitas perusahaan di antara konsumen yang telah menyukai posisinya.
2. Periklanan Produk lebih ke arah mempromosikan manfaat suatu produk maupun jasa tertentu. Tahap Produk ini dalam siklus hidupnya sering kali menentukan jenis iklan produk yang akan digunakan.Periklanan Produk ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu : Periklanan perintisan (pioneering advertising), periklanan bersaing( competitive advertising), dan Periklanan perbandingan ( comparative advertising).

Langkah dalam Menciptakan Kampanye Periklanan
Suatu kampanye periklanan merupakan serangkaian iklan yang berhubungan dan memfokuskan pada tema umum, slogan dan seperangkat daya tarik periklanan. Proses kampanye periklanan digerakan oleh suatu rencana promosi. Proses perencanaan promosi mengidentifikasikan suatu target pasar, menentukan sasaran promosi secara keseluruhan, menetapkan anggaran promosi dan memilih bauran promosi. Periklanan yang merupakan bauran promosi digunakan untuk menyadingkan suatu pesan penjualan kepada target pasarnya. Iklan tersebut kemudian disampaikan ke target pasar atau penerima pesan, misalnya melalui alat periklanan seperti penyiaran atau media cetak.

Menentukan Sasaran Kampanye
Langkah pertama dalam pengembangan suatu kampanye periklanan adalah mnentukan sasaranperiklanan itu. Sasaran periklanan mengidetifikasi tugas komunikasi khusus yang harus dicapai suatu kampanye untuk suatu target pendengar yang ditentukan selama periode waktu tertentu. Pendekatan DAGMAR adalah suatu metode menetapkan sasaran. Menurut metode ini, semua sasaran periklanan harus secara tepat mendefinisikan target pendengarnya, presentasi perubahan yang diharapkan dalam pengukuran khusus atas efektifitas, dan kerangaka waktu dimana perubahan terjadi.






Proses keputusan kampanye





Membuat Keputusan Kreatif
Langkah berikutnya dalam penegembangan kampanye suatu iklan adalah membuat suatu keputusan kreatifitas dan media. Pekerjaan kreatif tidak dapat dicapai tanpa mengetahui media mana atau saluran pesan mana yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan ketarget pasar.

Mengidentifikasikan Manfaat Produk
Tujuan periklanan adalah untuk menjual manfaat produk bukan atributnya. Suatu atribut adalah sekedar suatu fitur dari suatu produk seperti kemasan yang mudah dibuka atau formulasi khusus. Suatu manfaat adalah apa yang akan diterima atau didapatkan konsumen dengan menggunakan produk tersebut.

Mengembangkan dan Mengevaluasi Daya tarik Periklanan
Daya tarik suatu iklan mengidentifiksai suatu alasan bagi seseorang untuk membeli suatu produk. Mengembangkan daya tarik iklan merupakan tugas yang menantang, khususnya merupakan tanggung jawab orang kreatif diagen pembuat iklan. Tampilan iklan biasanya memainkan emosi pelanggan seperti rasa takut atau rasa saying, atau menyampaikan pada suatu kebutuhan / keinginan yang dimiliki konsumen. Suatu kampanye perikalnan dapat memfokuskan pada satu atau lebih daya tarik iklan. Pemilihan daya tarik iklan yang terbaik dari yang dikembangkan tersebut biasanya memerlukan riset pasar. Kriteria untuk evaluasi meliputi diinginkan, eksklusifitas, dan dapat dipercaya.Daya tarik tersebut harus memberikan kesan positif dan menimbulkan keinginan target pasar. Iklan juga harus eksklusiv dan unik Daya Tarik iklan yang terpilih untuk kampanye menjadi apa yang disebut oleh pemasang iklan sebagai usulan penjualan unik (unique selling propoition).contohnya iklan gillatte’s MACH3 yang ditunjukan untuk para pria dngan slogan “ Tiga mata pisau, lebih sedikit benturan, lebih sedikit iritasi ”.
Daya tarik iklan yang umum adalah dari segi :
1. Keuntungan
2. kesehatan
3. cinta atau romantisme
4. ketakutan
5. kekaguman
6. kenyamanan
7. lucu dan menyenangkan
8. kesombongan dan egoisme
9. kesadaran lingkungan

Melaksanakan pesan
Pelaksanaan pesan adalah suatu cara iklan menggambarkan informasinya Beberapa iklan harus secara cepat menarik perhatian pembaca,pendengar, atau pemirsa.
Pemasangan iklan harus kemudian menggunakan pesan tersebut untuk mempertahankan minat konsumen. Sehingga memotivasi tindakan suatu pembelian.
Gaya dimana suatu pesan dilaksanakan adalah salah satu elemen yang paling kretif dalam suau periklanan.Gaya pelaksanaan ilmiah sangat cocok untuk periklanan cetak dimana lebih banyak informasi yang dapat disampaikan. Sebaliknya gaya demonstrasi dengan musik lebih sering ditemukan di iklan penyiaran.
Memasukan humor kedalam suatu periklanan adalah gaya periklanan yang paling efektif dan popular.
Membuat Keputusan Media

Jenis-jenis Media
Media periklanan adalah saluran yang digunakan pemasangan iklan dalam komunikasi massa. Enam media periklanan besar yaitu :
1. Televisi
2. Radio
3. Koran
4. Majalah
5. Media Luar Ruang
6. Internet dan World Wide Web (WWW)
7. Media Alternatif

Pertimbangan Seleksi Media
Elemen penting dalam kampanye periklanan adalah bauran media,yang terdiri dari :
1. Biaya perkontak
2. Jangkauan
3. Frekuensi
4. Selektifitas pemirsa
Kesimpulan

Dari wacana diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengaruh periklanan sangatlah penting untuk memasarkan suatu produk agar lebih dikenal dan menambah daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.
Periklanan juga berpengaruh pada pangsa pasar, konsumen, loyalitas merek, dan atribut produk.
Jenis utama periklanan dibagi menjadi 2 :
1. Periklanan institusi/ periklanan sokongan
2. Periklanan Produk
Kampanye periklanan adalah serangkaian iklan yang berhubungan yang memfokuskan pada tema umum, slogan, dan seperangkat daya tarik periklanan.

sejarah coklat

SEJARAH COKLAT
Cokelat dihasilkan dari kakao yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM . Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.


Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
Sumber : wikipedia

Visit Kabupaten Bogor 2011 Geliatkan Sektor UKM

 VISIT KABUPATEN BOGOR 2011 GELIATKAN SEKTOR UKM

CIBINONG--MI: Para pengelola usaha kecil menengah (UKM) serta para pelaku kerajinan siap menyukseskan program Visit Kabupaten Bogor 2011.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor Aan Surya Priana dalam perbincangan dengan Antara di Cibinong, Sabtu (17/7), mengemukakan, tahun 2011 telah dicanangkan sebagai tahun kebangkitan dunia pariwisata Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan bahwa Bupati Bogor Rachmat Yasin, sejak 2009 telah mencanangkan 2011 sebagai tahun kebangkitan dunia pariwisata dan pertanian Bogor.

Visit Bogor 2011, lanjut Aan, mengambil tema pengembangan potensi lokal, kerajinan rakyat, pertanian hingga pedesaan.

"Agenda visit Bogor 2011 merupakan momentum positif bagi kebangkitan berbagai potensi lokal, termasuk UKM dan koperasi," papar Aan.

Karena itu, pihaknya, akan memanfaaatkan program Visit Bogor 2011 sebagai wahana bagi pengembangan UKM dan koperasi yang ada di Bogor. Berbagai produk dan karya para pelaku UKM yang ada di Bogor, lanjut dia, akan diperekenalkan dan dipasarkan secara luas, sehingga diharapkan dapat terus menggeliat.

"Kami siap mendukung program Visit Bogor 2011. Kami berharap visit Bogor berhasil, yang ditunjukkan dengan geliat usaha para pelaku UKM dan kerajinan rakyat," paparnya.

Aan mengemukakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai upaya dan langkah guna memandu para pelaku UKM dalam menyambut tahun visit Bogor yang akan jatuh lima bulan lagi.

"Kami tengah menyiapkan berbagai program pelatihan, agar para pelaku UKM dan kerajinan memiliki kesiapan menyambut Visit Bogor 2011," terangnya.

Pelatihan yang tengah disiapkan yaitu mengenai tata cara pengemasan produk yang baik hingga pengajuan hak paten. "Melalui pengemasan yang baik, kami berharap produk UKM Bogor dapat bersaing di pasaran," ujarnya.



sumber : Media Indonesia.com

daya saing ukm diindonesia

Daya Saing UKM Indonesia PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Minggu, 20 Desember 2009 05:40
petaniSurvei yang dilakukan HSBC menyatakan, 13 persen usaha kecil menengah (UKM) Indonesia merencanakan menambah karyawan pada 2009 meski perekonomian 2009 cenderung menurun.
UKM melihat kebutuhan tenaga kerja saat ini dipergunakan sebagai persiapan saat perekonomian menjadi membaik,* kata Kepala Divisi UKM HSBC Indonesia, Steven Miller, akhir Januari lalu. Menurutnya, dari hasil survei menyatakan bahwa 80 persen UKM akan mempertahankan pegawai dan hanya 7 persen yang berencana untuk mengurangi jumlah pegawai.
Hasil survei menyatakan, dari 13 persen yang berencana menambah pegawai, sekitar 11 persen berencana meningkatkan jumlah pegawa* hingga 20 persen, dua persen berencana meningkatkan pegawai lebih dari 20 persen. Sementara dari 7 persen UKM yang mengurangi jumlah tenaga kerja, pengurangan sampai 20 persen pegawai sekitar 6 persen dan hanya 1 persen yang mengurangi pegawai lebih dari 20 persen.
Artinya, persoalan sumber daya manusia (SDM) pun di tingkat UKM sama peliknya dengan sebutlah, sebuah usaha besar. Sandiaga Uno mengatakan, SDM adalah faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi itu, mengakui pula bahwa kultur UKM yang tidak profesional menjadi kendala peningkatan kualitas SDM itu sendiri. "Rendahnya tingkat daya saing UKM disebabkan kualitas SDM, katanya, prihatin.
Sandiaga menekankan, SDM yang baik dapat membantu UKM dalam menyerap pengetahuan dan memenuhi kebutuhan pasar, serta dengan SDM yang berkualitas dipastikan dapat meningkatkan kepercayaan perbankan atau lembaga keuangan lain untuk memberikan kredit modal kepada UKM.
Banyak cara untuk meningkatkan kualitas SDM di UKM-UKM, antara lain dengan peningkatan learning center dan pelatihan para pengusaha UKM atau Klinik Usaha, serta sinergi antara penguasaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) serta pengembangan SDM dan faktor kepemimpinan dalam UKM akan menjadikan UKM lebih kuat dalam persaingan di dunia usaha lokal ataupun global.
(Sumber Artikel Depkop.go.id)

Sulawesi Menjadi contoh UKM Berbasis Teknologi

technologiIndonesia menggandeng Kanada untuk bekerja sama mengembangkan dan mendorong penggunaan ICT (Information Communication Technology) bagi pelaku UKM di tanah air.“Pemerintah diwakili Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerja sama dengan CIDA mengembangkan tiga proyek, salah satunya penggunaan ICT bagi UKM,” kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Ikhwan Asrin, di Jakarta.
CIDA yang merupakan Canadian International Development Agency bersama Kemenkop sepakat menyelenggarakan program yang diberi nama CIPSED (Canada-Indonesia Private Sector Entreprise Development).
Ikhwan mengatakan, melalui CIPSED inilah akan dikembangkan usaha-usaha kecil berbasis teknologi informasi khususnya dalam pemasaran dan perluasan jaringan usahanya.
“Untuk awalnya kami akan dorong penerapannya di empat provinsi, sedangkan provinsi lainnya akan menyusul kemudian,” katanya. Pihaknya akan mendorong penggunaan ICT bagi UKM di wilayah provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
Empat provinsi tersebut akan menjadi proyek percontohan bagi suksesnya penerapan ICT oleh UKM dari sejak 2008 hingga 2012. Ikhwan mengatakan, saat ini kedua pihak sedang menyusun sistem untuk penerapan kerja sama tersebut.
“Selanjutnya akan kami arahkan untuk dibentuknya trading house bagi UKM kita,” katanya. Menurut dia, rencana tersebut akan lebih cepat terlaksana bila UKM telah terlebih dahulu menguasai dan mengaplikasikan ICT dalam bisnisnya.
“Dengan ICT misalnya internet, pelaku UKM akan lebih mudah dan murah memasarkan produknya,” katanya. Ikhwan juga menambahkan, upaya tersebut sekaligus merupakan langkah untuk menghilangkan citra masyarakat awam bahwa ICT (termasuk penggunaan internet) untuk usaha tidaklah mahal dan bukan lagi merupakan barang .
(sumber : kapanlagi.com)

Selasa, 11 Januari 2011

manfaat buah-buahan untuk kesehatan dan kecantikan


MANFAAT BUAH-BUAHAN UNTUK KESEHATAN DAN KECANTIKAN..

1.      Pisang

Sumber Kekuatan Tenaga :Buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang terdapat di buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus untuk menghilangkan rasa lelah.

Manfaat untuk Ibu Hamil : Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat, yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun, jangan terlalu berlebihan, sebab satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori.

Manfaat bagi Penderita Anemia : Dua buah pisang yang dimakan oleh pasien anemia setiap hari sudah cukup, karena mengandung Fe (zat besi) tinggi.

Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut :Pisang yang dicampur susu cair (atau dimasukkan dalam segelas susu cair)dapat dihidangkan sebagai obat dalam kasus penyakit usus. Juga dapat direkomendasikan untuk pasien sakit perut dan cholik untuk menetralkan keasaman lambung.

Sebuah pisang dihidangkan sebagai pertahanan terhadap inflamasi karena Vitamin C dapat secara cepat diproses. Ia mentransformasikan bacillus berbahaya menjadi bacillus yang bersahabat. Dengan demikian, keduanya akan tertolong.

Pure pisang ataupun krim pisang (seperti untuk makanan bayi), dapat dikonsumsi oleh pasien yang menderita diare.

Manfaat bagi Penderita Lever :Penderita penyakit lever bagus mengonsumsi pisang dua buah ditambah satu sendok madu, akan menambah nafsu makan dan membuat kuat.

Manfaat bagi Luka Bakar :Daun pisang dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar dengan cara dioles, campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai pengaruh mendinginkan kulit.

Manfaat bagi Diabetes :Pada masyarakat Gorontalo (Sulawesi Utara), jenis pisang goroho yakni pisang khas daerah setempat, merupakan makanan tambahan/pokok bagi orang yang menderita penyakit gula/diabetes melitus, terutama buah pisang goroho yang belum matang, kemudian dikukus dan dicampur kelapa parut muda.

Pisang dan Kecantikan :Bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, dioleskan pada wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit. Basuh dengan air hangat kemudian bilas dengan air dingin atau es, diulang selama 15 hari, akan menghasilkan pengaruh yang menakjubkan pada kulit.

Pisang untuk Mengatur Bobot Badan : Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat badan seperti juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti seseorang kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4 (empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari sedikitnya 3 hari dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan menu tersebut cukup menyehatkan.

Selain itu, diet tersebut membuat kulit wajah tidak berminyak dan bersih. Pada sisi yang lain, mengonsumsi satu gelas banana milk-shake dicampur madu, buah-buahan, kacang, dan mangga sesudah makan, akan menaikkan berat badan.

2.      Apel

Menurunkan berat badan.: Salah satu studi menemukan bahwa wanita yang makan 3 buah apel sehari dalam dietnya dapat menurunkan berat badan lebih banyak daripada wanita yang tidak makan apel.
Melindungi tulang. : Apel mengandung flavanoid yang disebut phloridzin, dapat membantu mencegah osteoporosis dan dapat meningkatkan kepadatan tulang.  Kandungan boron dalam buah apel juga memperkuat tulang dan  membantu menanggulangi  penyakit Asma. Satu studi menemukan bahwa anak-anak penderita asma yang minum jus apel setiap hari dapat mengurangi penderitaannya daripada mereka yang tidak minum. Selain itu, anak-anak yang lahir dari wanita hamil yang mengkonsumsi apel mengurangi tingkat resiko menderita asma.
Menurunkan Kolesterol : Karena kandungan pektin dalam buah apel, orang-orang yang mengkonsumsi 2 atau lebih buah apel dalam sehari bisa menurunkan kolesterol sebanyak 16 persen.
Perlindungan terhadap penyakit Alzheimer : Telah ditemukan bahwa quercetin dalam apel dapat melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas, yang menyebabkan banyak orang menderita Alzheimer.
Perlindungan dari penyakit kanker paru-paru : Dalam sebuah penelitian dari 10.000 orang, mereka yang makan apel paling banyak memiliki 50 persen lebih rendah risiko terkena penyakit kanker paru-paru. Para peneliti percaya hal ini disebabkan oleh tingginya kadar flavonoid quercetin dan naringin yang ditemukan dalam apel.
Mencegah Kanker payudara : Sebuah studi Cornell menemukan bahwa seseorang yang makan satu buah apel per hari bisa mengurangi tingkat resiko terkena kanker payudara sebesar 17 %, dan dari penelitian terhadap tikus yang makan 3 buah apel  per hari dapat mengurangi tingkat resiko sebesar 39 %.
Melindungi dari kanker usus besar : Dari penelitian yang dilakukan terhadap Tikus yang diberi makan dari ekstrak kulit apel memiliki tingklat resiko 43 % lebih rendah dari serangan kanker usus besar. Penelitian lain menunjukkan bahwa pektin dalam apel akan mengurangi risiko kanker usus besar dan membantu untuk mempertahankan saluran pencernaan yang sehat.

3.      Strawberry
Memutihkan Gigi : Strawberi juga memiliki kekuatan tersendiri untuk memutihkan gigi Anda. Hancurkan buah stroberi, kemudian dengan menggunakan jari, tempelkan pada gigi kemudian biarkan selama satu atau dua menit. Setelah itu gosok dengan sikat gigi secara menyeluruh. Untuk menghindari munculnya warna kuning pada gigi, sebaiknya gunakanlah sedotan kala minum teh, kopi, atau coca-cola. Dijamin minuman tak akan menyentuh gigi Anda.
Anti Kanker :Vitamin A yang terdapat di dalam buah ini, dapat membantu mencegah pembentukan radikal bebas, vitamin C menjaga reaksi bahaya di dalam sel, vitamin E asam ellagic akan bertugas melindungi dinding sel dari kerusakan karena radikal bebas. Asam ellagic akan membantu melumpuhkan kerja aktif sel kanker.
 Anti Aging : Buah lambang cinta ini ternyata juga memiliki konsentrasi tujuh zat anti oksidan yang lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga stroberi merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh karena radikal bebas. Karena kandungan vitamin BI, B2, C dan Provitamin A pada stroberi dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit lebih cerah, bersih serta dapat mencegah teriadinya pengeriputan pada kulit.
Mengencangkan Kulit : Strawberi yang dimakan teratur dapat mengencangkan, menghaluskan, serta membuat warna kulit lebih cerah dan bersih. Selain dengan mengonsumsinya secara teratur tidak ada salahnya Anda mencoba resep ‘homemade’ lulur stroberi ini agar kulit Anda lebih ‘kinclong’. Siapkan 3 buah stroberi segar, 3 sendok makan madu, 3 sendok makan baking soda, 3 sendok makan gula pasir,
I beri sedikit air. Kemudian blenderlah semua bahan tadi hingga lembut. Stroberi akan membuat kulit Anda halus dan wangi, madu dipercaya mengandung banyak vitamin E, baking soda akan membantu membersihkan kulit, seclangkan gula yang berbentuk butiran akan bekerja seperti scrub yang akan membantu mengangkattumpukan Bel-Bel kulit math pada kulit Anda.
 Mengatasi Panas Dalam : Ternyata dengan menikmati jus stroberi dapat melenyapkan panas dalam. Nah, berikut resep jus Strawberry yang dapat Anda cobs di rumah. Untuk bahannya Anda perlu menyiapkan 5 buah stroberi segar, cuci bersih kemudian potong-potong, 100 cc susu kacang kedelai, gula pasir secukupnya, 8 potong es batu. Kemudian campur seluruh bahan, lalu blender halus, hidangkan langsung dalam keadaan dingin. Ehm, yammie bukan? Tahukah Anda, selain rasanya yang enak dan dapat mengatasi panas dalam, bila Anda rutin mengonsumsi jus stroberi ini ternyata resep ini memiliki khasiat lain seperti dapat menyegarkan tubuh Anda, meningkatan kreativitas, memenuhi kebutuhan Vit.0 dalam tubuh.
Mencegah Leukimia : Buah strawberry juga memiliki efek terapi yang sangat baik untuk mencegah penyakit leukimia, anemia (kurang darah) dan penyakit darah. Dua macam zat yang terkandung di dalamnya, “stroberi amine” clan “asam tanae,, memiliki efek mengekang pertumbuhan dan terjadinya tumor ganas.
4. jeruk nipis
Memutihkan kulit
Belahlah jeruk nipis menjadi 2 bagian dan gosokkan pada kulit muka dan kulit tubuh, maka kulit tersebut menjadi putih halus dan tangan bisa menjadi lembut.
      Memerdukan Suara :Jika jeruk nipis dicampur dengan air hangat dan diminum setiap pagi, membuat suara anda menjadi merdu disamping membuat kesehatan kulit anda baik sekali.
Menjaga berat badan : Bisa membuat pori-pori kulit mengecil dan melenyapkan lemak pada kulit berminyak.Menjaga berat badan anda dan menjamin kestabilan kerampingan badan.
Menghaluskan Rambut : Jika menginginkan rambut berkilauan, cucilah rambut anda dengan campuran perasan jeruk nipis, maka rambut menjadi halus dan berkilau.